Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Alur, Jenis-Jenis Alur, dan Tahap-Tahap Alur

Unsur karya sastra terbagi atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan  unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur intrinsik karya sastra antara lain tema, penokohan, latar, alur, sudur pandang, gaya bahasa, dan amanat.

Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar. Unsur ekstrinsik karya sastra diantaranya yakni hal-hal yang berkaitan dengan masalah sosial, budaya, agama, pendidikan, politik, maupun bahasa yang ikut berperan dalam karya sastra itu sendiri.

Pada kesempatan ini, pembahasan kita khusus mengenai unsur instrinsik karya sastra bagian alur. Diantarnya, mengetahi pengertian alur, jenis-jenis alur, dan tahap-tahap alur.

Pengertian alur
 Alur merupakan jalannya cerita yang dibuat oleh pengarang dalam menjalin kejadian secara berurutan dengan memperhatikan sebab akibat sehingga menjadi kesatuan yang bulat.

Jenis-jenis alur
Alur disebut juga plot. Alur yang membangun suatu karya terbagi atas beberapa bagian sebagai berikut.

1. Alur maju
Bagian alur disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan atau pengantar, dilanjutkan dengan tahap penampilan masalah, dan diakhiri dengan tahap penyelesaian.

Contoh:
Penulis menceritakan seorang tokoh sejak kelahiran sampai tokoh tersebut dewasa.

2. Alur mundur
Alur ini disusun dengan mendahulukan tahap penyelesaian atau tahap peruncingan masalah, lalu disusun dengan tahap-tahap lain yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang mendahului.

Contoh:
Pertama, penulis menampilkan keadaan atau kejadian yang dialami tokoh pada hari ini. Selanjutnya, penulis menceritakan kejadian tokoh pada masa lalu. Penulis menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh semasa kecil atau masa lalu.

3. Alur gabungan.
Alur ini merupakan perpaduan antara alur maju dan alur mundur. Maksudnya, susunan penyajian urutan peristiwa diawali dengan puncak ketegangan, lalu dilanjutkan dengan perkenalan, dan diakhiri dengan penyelesaian.

Alur gabungan juga menceritakan peristiwa yang dialami tokoh saat ini disertai dengan peristiwa yang dialami tokoh pada masa lalu. Misalnya, tiga hari yang lalu atau pada masa kanak-kanak.

Contoh:
Penulis menceritakan kehidupan yang dialami tokoh pada saat ini. Kemudian, penulis menceritakan masa kecil tokoh dan mengisahkan kembali kehidupan tokoh saat ini.

Tahap-tahap alur

 Alur dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut.

1. Tahap penyituasian
Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.

2. Tahap pemunculan konflik
Tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik. Konflik akan berkembang menjad konflik-konflik pada tahap berikutnya.

3. Tahap peningkatan konflik
Konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang. Peristiwa-peristiwa yang menjadi inti cerita  semakin mencengangkan dan menegangkan.

4. Tahap klimaks
Konflik- konflik yang terjadi atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan dialami oleh tokoh-tokoh utama yang berperan sebagai pelaku dan penderita terjadinya konflik utama.

5. Tahap penyelesaian
Konflik yang telah  mencapai klimaks diberi penyelesaian. Ketegangan dikendurkan. Konflik-konflik tambahan (jika ada) juga diberi jalan keluar, kemudian cerita diakhiri. Tahap ini disesuaikan dengan tahap akhir di atas.

Demikian pembahasan mengenai alur dan bagian-bagiannya. Semoga bermanfaat.

BASINDON
BASINDON Blog pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs (materi, soal, dan perangkat pembelajaran), serta Pengetahuan Bahasa dan Sastra Indonesia (umum)

Post a Comment for "Pengertian Alur, Jenis-Jenis Alur, dan Tahap-Tahap Alur"